Tol Laut Poros Indonesia "Daratan di Tengah Laut"
Setiap
pemimpin yang terpilih, pasti memiliki program program kerja untuk dilaksanakan
selama beliau menjabat bersama dengan para punggawa – punggawa kenegarawan lain
nya. Begitu pula dngan apa yang dilakukan bapak presiden kita yang ketujuh
yaitu bapak ir.h jokowidodo. Diantara semua program yang beliau cantumkan dalam
kabinet kerjanya trdapat salah satu program yaitu pengadaan tol laut. Beliau
sangat berambisi untuk mewujudkan program kerja tersebut, karena program
tersebut dinilai sangat efektif untuk pemeretaan distribusi barang dan jasa diseluruh
wilayah Indonesia. Namun, realitanya pengadaan tol laut masih banyak menuai
tanggapan yang serius dari sebagian masyarakat. Banyak masyarakat yang
bertanmya-tanya mengenai konsep pembangunan tol laut. Bagi orang awam tol laut
diartikan dengan membangunh jalan tol di atas laut. Maka dari itu perlu adanya
sosialisasi mengenai pengertian dan konsep pembangunan tol laut.
Apa
sih tol laut? Tol laut itu merupakan jalur pelayaran yang bbas hambatan yang
mengubungkan plabuhan-plabuhan, yang menghubungkan antar pulau. Dan setlah
trhubung dnegan tol laut maka kita harapkan tidak ada lagi kelangkaan barang
seprti kelangkaan smbako, kelangkaan bbm, kelangkaan semen, dan kita juga
berharap dengan tol laut harga barang menjadi lebih murah di seluruh tanah air.
Dngan laut pemerataan ekonomi akan tercapai. Laut akan mnjadi sumber kejayaan,
sumber kemajuan bagi indonesia abad 21. (ir.h jokowi)
Dengan
demikian diharapkan terwujudnya sinergitas anatra pemerintah dnegan masyarakat.
Dimana masyarakat tidak menyalahgunkan kmeudahan tersebut dengan hal-hal yang
merugikan pihak lain seperti munculnya makelar maupun calo.
Dari
data tersebut dapat kita ketahui bahwa, jumlah trayek perintis yang sudah
dibuka dan juga beroperasi terdapat sekitar 96 trayek. Dari jumlah trayek ini
,54 trayek dilayani oleh kapal negara, 42 trayek dilayani oleh kapal swasta dan
1 trayek khusus angkutan ternak. Sementara pengoperasian di tol laut yang
berjalan ada sekitar 6 trayek. Dan masih berpotensi untuk ditambah, hal
tersebut tergantung pada keputusan pemerintah dan juga hasil lebih mendalam
mengenai proyek tol laut itu sendiri.
Sejak
tol laut diresmikan pada tahun 2015 hingga saat ini telah memberikan banyak
manfaat untuk masyarakat. Badan Pusat Stastik
mencatat jumlah penumpang kapal laut nasional selama Januari – Maret
2016 sebanyak 3,877 juta orang atau naik dibandingkan tahun 2015 sebesar 2,98
juta orang. Sedangkan arus angkut barang dengan kapal laut periode Januari –
April 2016 tercatat sebesar 81,0 juta ton. Jumlah tersebut naik dibandingkan
periode sama Januari – April 2015 yang hanya mencapai 72,483 juta ton.
Realita yang sebenarnya tentang dampak
posistif tol laut juga dapat direfleksi didaerah Nusa Tenggara Timur yang juga telah
mengalami penurunan harga pada barang logistic dan juga bangunan sperti ayam
dan juga semen kecuali harga semen yang ada di Papua belum mengalami penurunan
dan harga semen disana masih di kisaran harga 2,5juta per sak. Menurut budi
karya sumadi (menhub), dengan adanya tol laut terbukti telah menurunkan
disparitas harga di wilayah Indonesia bagian barat dengan Indonesia dibagian
timur, contoh nyatanya di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, harga semen sudah
turun sekiytar 14 % dan ayam ras hutan turun sekitar 49 %.
Selain
di Nusa Tenggara Timur daerah lainnya yang juga mengalami pnurunan harga
komoditas berada di Kecamatan Tahuna, Provinsi Sulawesi Utara, Harga beras
mengalami penurunan 5 %, terigu 5 % dan semen turun 5 %. Akan tetapi, konsep
tol laut ini banyak ditentang oleh para pihak yang tidak menginginkan prinsip
satu harga itu berlaku di seluruh Indonesia. Terdapat berbagai penolakan
terhadap konsep tersebut yang salah satunya datang dari penolakan prinsip satu
harga di sektor bahan bakar minyak.
Tidak
hanya itu, tol laut ini akan berdampak terhadap pencemaran laut yang berakar
dari kapal-kapal yang berlabuh di area territorial laut Indonesia. Pada saat
yang sama pemerintah juga harus memberikan solusi yang konkret terhadap kondisi
pencemaran laut yang diakibatkan oleh kapal-kapal tersebut. Solusi yang bisa
ditawarkan yaitu merenovasi kondisi keadaan bawah laut yang dilewati oleh kapal
tersebut, renovasi disini yaitu dalam hal menanam terumbu karang agar rumah
para ekosistem laut tersebut tetap terjaga dan tentunya ini juga menjadi nilai
positif Indonesia di mata dunia internasional. Bahwa dengan konsep tol laut tersebut
Indonesia masih tetap bisa menjaga kondisi wilayah territorial laut nya. Tidak
hanya itu, kancah dunia internasional juga bisa memandang bahwa di bawah kepemimpinan
Presiden Joko Widodo misi menjadi poros maritime dunia bisa tercapai dengan optimal.
Sumber:
BPS.co.id
DETIK.COM
Komentar
Posting Komentar