BONSAI
A.
PENGERTIAN BONSAI
Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan
di dalam pot dangkal dengan tujuan membuat miniatur dari bentuk asli pohon
besar yang sudah tua di alam bebas. Penanaman (sai ) dilakukan di pot
dangkal yang disebut bon. Istilah bonsai juga dipakai untuk seni
radisional Jepang dahan, daun, batang, dan akar pohon, serta pot dangkal yang
menjadi wadah, atau keseluruhan bentuk tanaman atau pohon. Bonsai adalah
pelafalan bahasa Jepang untuk penzi. dalam pemeliharaan tanaman atau pohon
dalam pot dangkal, dan apresiasi keindahan bentuk
Tanaman atau pohon dikerdilkan dengan cara memotong
akar dan rantingnya. Pohon dibentuk dengan bantuan kawat pada ranting dan
tunasnya. Kawat harus sudah diambil sebelum sempat menggores kulit ranting
pohon tersebut. Tanaman adalah makhluk hidup, dan tidak ada bonsai yang dapat
dikatakan selesai atau sudah jadi. Perubahan yang terjadi terus menerus pada
tanaman sesuai musim atau keadaan alam merupakan salah satu daya tarik bonsai.
B. JENIS
TANAMAN BONSAI
Pohon yang paling umum dibonsai adalah berbagai spesies pinus. Jenis
tanaman dan pohon dipakai untuk mengelompokkan jenis-jenis bonsai:
1. Bonsai pohon pinus, tusam, cemara cina, cemara duri, sugi, dan
lain-lain.
2. Bonsai pohon buah untuk dinikmati keindahan buahnya (Ilex
serrata, kesemek, Chaenomeles sinensis, apel mini, dan
lain-lain).
3. Bonsai tumbuhan berbunga untuk dinikmati keindahan
bunganya (Prunus mume, Chaenomeles speciosa,
sakura).
4. Bonsai pohon untuk dinikmati bentuk daunnya ( apel,
bambu dll)
5. Ada banyak sekali tanaman tropis yang telah dicoba
dan ternyata cocok untuk dibonsai, di antaranya asam jawa, beringin, cemara
udang, waru, jambu biji.
B.
GAYA BONSAI
Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu
dikuasi pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung.
Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:
a.formal.
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.
1. Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang
tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang.
Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil.
Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus
diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan
menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top
mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya,
pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas
pemotongan tidak tampak didepan.
2. Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang
yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak
lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top
mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan
bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang.
Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan
batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau
sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak
menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.
3. Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon
yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini
memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya
harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring
diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah
tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang
dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat
sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga
kesan miring bisa terlihat jelas.
b. Menggantung atau cascade.
Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal
tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung.
1. Setengah Menggantung.
Bonsai dengan model setengah menggantung
mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang
curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari
cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung.
Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir
pot.
2. menggantung.
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah
menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara
pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah
menggantung.
c. Batang Bergelung
Batang pohon terlihat sangat dipilin, atau pohon tumbuh dengan
kecenderungan memilin diri. Batang pohon begitu terlihat dipilin bagaikan ular
yang sedang bergelung.
d. Sapu Tegak
Batang tegak lurus hingga di tengah sebelum dahan dan ranting tumbuh
menyebar ke segala arah. Puncak pohon sulit ditentukan dari sejumlah puncak
dahan yang ada sehingga bentuk bonsai ini mirip sapu dari bambu. Keindahan
bonsai gaya ini dinilai dari percabangan dahan yang rapi, dan titik dimulainya
persebaran dahan dan ranting ke segala arah, tinggi pohon, dan keseimbangan
unsur-unsur tersebut.
e. Menonjolkan Akar
Akibat pohon dipelihara di lingkungan pemeliharaan yang kejam, bagian
pangkal akar yang bercabang-cabang di dalam tanah menjadi terekspos ke luar di
atas tanah bagaikan akibat diterp a ngin dan hujan.
f. Berbatang Banyak
Dari satu pangkal akar tumbuh tegak lebih dari satu batang pohon. Bila
tumbuh dua batang pohon, maka bonsai disebut Berbatang Dua (Sōkan). Bila
ada tiga batang pohon, maka disebut Berbatang Tiga (Sankan). Bonsai
berbatang lima atau lebih disebut Tunggul Tegak (Kabudachi). Batang
berjumlah ganjil lebih disukai. Selain bonsai berbatang dua, bonsai dengan
batang berjumlah genap tidak disenangi dan tidak dibuat.
g. Akar Terjalin
Akar dari sejumlah batang pohon dari satu spesies (tiga batang pohon
atau lebih) saling melekat dan berhubungan satu satu sama lainnya. Bentuk ini
juga dapat berasal dari batang pohon yang tadinya tegak, namun roboh dan
terkubur di dalam tanah. Bagian yang dulunya adalah dahan pohon, berubah peran
dan tumbuh sebagai batang pohon. Dari batang pohon tersebut keluar akar, dan
akar tersebut terjalin dengan akar pohon asal. Bentuk yang mirip dengan Akar
Terjalin disebut Rakit atau Tumbuh dari Batang (Ikadabuki). Bonsai
berbentuk Tumbuh dari Batang juga berasal dari pohon yang tadinya tegak, namun
roboh dan dahan berubah peran menjadi batang. Perbedaannya dengan Akar Terjalin
terletak pada akaer yang hanya ada di satu tempat. Seperti halnya bonsai
Berbatang Banyak, pohon berbatang genap tidak disukai.
h. Kelompok
Lebih dari satu pohon ditanam bersama dalam satu pot dangkal atau
ditanam di atas batu. Pohon yang ditanam dapat saja beberapa pohon dari satu
spesies, atau campuran dari beberapa spesies berbeda. Nilai kreativitas karya
dapat ditinggikan dengan perpaduan benda-benda hiasan yang diletakkan sebagai tambahan.
i. Pohon Sastrawan
Bentuk bonsai ini asal usulnya dari meniru bentuk pohon dalam naga.
Dinamakan bonsai bentuk Pohon Sastrawan karena sastrawan zaman meiji sangat
menggemari bonsai bentuk ini. Pada zaman sekarang, batang kurus, jumlah dahan
sedikit, dan dahan pendek juga disebut Pohon Sastrawan.
j. Pohon Tak Lazim
Bentuk ini dipakai untuk menyebut bonsai yang tidak dapat digolongkan ke
dalam bentuk-bentuk bonsai yang lazim.
D. UKURAN BONSAI.
1. Sangat Besar (Tinggi pohon lebih dari 75 cm)
2. Besar (tinggi pohon antara 45 – 75 cm)
3. Sedang (Tinggi pohon antara 30 – 45 cm)
4. Kecil (Tinggi pohon antara 15 – 30 cm)
5. Sangat kecil / mame (Tinggi pohon lebih rendah dari 15 cm)
E. TEKNIK
MEMBUAT BONSAI.
Membuat bonsai tampaknya mudah dan sederhana. Padahal, membuat bonsai
yang baik sebenarnya cukup sulit bagi orang awam dan gampang-gampang susah bagi
yang sudah mengetahuinya. Yang jelas, menciptakan bonsai yang baik membutuhkan
waktu yang tidak sebentar. Paling cepat 2-4 tahun. Lamanya waktu tergantung
pada jenis tanamannya. Ada 4 ukuran tinggi bonsai yang bisa dipilih, yakni
miniature, kecil, sedang, dan rata-rata. Biasanya bonsai miniature tinggi hanya
sekitar 5cm dan dipersiapkan selama sekitar 5 tahun. Bonsai kecil tinggi 5-15cm
yang membutuhkan waktu persiapan sekitar 5-10 tahun. Bonsai berukuran sedang
tinggi 15-30cm yang memerlukan waktu persiapan sekitar 3 tahun. Membuat bonsai
membutuhkan kreativitas, ketekunan, ketelitian, dan kasih sayang.
1. Pemotongan dan Pemangkasan.
prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata
dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang
sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau
lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar
mengarah ke samping.
2. Pengawatan
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai
dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati.
Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.
3. Posisi Bonsai di Pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang
digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai
tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau
oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari
sisi pot.
4. Penanaman.
Langkah-langkah penanaman bonsai:
1). Siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai.
2). Kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot.
3). Masukkan sebagian media tanam ke dalam pot.
4). Tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas.
5). Masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut,
kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan.
6). Rawat bonsai dengan baik.
5. Menciptakan kesan tua.
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut
diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang
yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah.
Komentar
Posting Komentar